Sulitnya Memulai Menulis

Minggu lalu saya chat via blackberry messanger (baca: bbm) dengan seorang serangnesse (orang serang-banten maksudnya :D) yang juga senior saya di IMM Ciputat. Salah seorang yang saya kenal yang nggak bosen memberi semangat menulis kepada adik-adik juniornya. Gebrakan program School of Writer yang menjadi program unggulan Pimpinan Cabang IMM Ciputat, seperti menjadi salah satu tools nya pribadi agar semangat itu bisa dibagi ke banyak kader. Namun sebenarnya beberapa tahun sebelumnya dia juga sudah membuat komunitas menulis atas gagasannya di Fakultas Psikologi. Melalui School of Writer, saya dan beberapa yang lain rutin mengikuti training penulisan, dimulai dari sharing alasan mengapa harus menulis, dilanjutkan dengan latian menulis essay, berita, cerpen, dan puisi. Selain itu juga di program ini kita diajak ke Rumah Dunia dengan foundernya adalah Gola Gong. Konon, dari Rumah Dunia inilah senior saya ini memulai 'serius' untuk menulis. Dan memang, passion nya di bidang tulis menulis kini terwujud melalui karir nya sebagai jurnalis media online.

Chat kami diawali dengan sapa satu sama lain, saya menanyakan liputan nya, dan dia menanyakan tempat kerja saya sekarang. Saya bilang, pasti seru kerja sebagai jurnalis. Saya bilang seperti itu bukan asal saja, tapi karena saya tau passion dan style senior saya ini dari dulu (sedikit tidak rapi :p). Nggak kebayang di pikiran saya kalau tiba-tiba dia pakai kemeja pas (bukan kemeja kegedean) yang dimasukkan, leher yang dibalut dasi, celana bahan dengan gesper kulit, dan sepatu mengkilap atau ketika berjalan ada bunyi 'tak tok tak tok'. Tampil agak urakan is not always a bad thing kok. Yaa.. jurnalis yang banyak kerja di lapangan memang style nya begitu. Hemat sandang menurutku, tapi budget nya digeser buat gadget mungkin! hehee..
Obrolan kami berlanjut dengan informasi kalau saya pernah berminat apply lowongan di kantor tempatnya bekerja, tapi nggak jadi. Dia menyayangkan saya tidak jadi apply ke sana. Kemudian dia menanyakan kabar blog saya. Ya, blog yang waktu itu dibuat karena syarat. Syarat anggota komunitas School of Writer adalah wajib punya blog. Saya kasih link blog saya, dan (mungkin) langsung dia buka. Respon berikutnya adalah: "Sial, Amel rajin nulis blog!". Hahaa.. saya balas dengan "emote laughing" saja. Padahal, saya cukup bermasalah dengan dunia tulis menulis, karena 22 tahun usia saya, hanya sedikit sekali pengalaman saya 'bisa' menulis.

Dulu, waktu saya duduk di sekolah dasar, ekskul pilihan yang saya ambil adalah warcil, alias wartawan cilik. Ada 2 tulisan yang pernah dimuat di Majalah Aku Anak Soleh: 1 opini tentang Qurban dan 1 cerita bersambung. Tulisan terakhir yang dimuat adalah tulisan mengenai Perilaku Konsumen Muslim yang saya kirim ke website ekonomi syariah. Sudah, itu terakhir!

Kemudian saya berfikir, kenapa saya berhenti menulis?
Satu hal yang saya tahu tentang diri saya adalah, saya lebih nyaman berbicara di khalayak, dibanding harus berkata-kata melalui tulisan. Sendirian, bosan, tak bernada, ditambah dengan dahi yang berkerut. Lidah saya dapat merangkai kata dengan cepat dibanding harus mengukir tulisan.

Kemudian saya berfikir (lagi), kenapa saya berhenti menulis? Kenapa tidak saya tuangkan apa yang saya ceritakan kepada orang-orang?
Saya sering mencoba menulis, apapun itu. Diary sampai analisis bisnis sederhana. Tapi tidak semua tulisan, saya senang membacanya. Tidak semua tulisan se-menikmati jika saya harus bicara. Well, ada beberapa tulisan di kotak draft blog ini yang nggak dipostkan karena memang nggak diselesaikan, karena bingung menyelesaikannya, karena aneh (menurut saya) ketika saya baca ulang.Ya, itu.

Terakhir saya menyimpulkan sendiri. Buat saya, menulis itu paling sulit adalah memulainya. Setelah dimulai, apapun bisa tertulis. Mau enak dibaca mau engga. Tapi kalau kata senior saya, sharing tulisan adalah hal yang menyenangkan selain sharing cerita (curhat). Jadi malu nggak malu, harus mau dikritik. Mulai saja, menulis saja Amalia :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MELANKOLIS PLEGMATIS

Simian Line

Protes!