Protes!
Saya bukan Nabi. Sabar saya ada batasnya. Saya bukan angel. Saya suka mengeluh. Saya nggak akan diam untuk sesuatu yang menjerumuskan pada keadaan yang buruk. Tapi saya sudah dewasa. Saya harus bertanggung jawab atas pilihan saya. Orang dewasa punya cara dewasa dalam menyelesaikan segala permasalahannya. Orang dewasa tidak hanya pandai bicara tanpa aksi nyata. Orang dewasa tidak merugikan orang lain demi kepentingan dirinya.
Hari ini emosi saya tidak terbendung. Kondisi saya lagi shaum memaksa saya meninggalkan segala kerusuhan yang tidak ada habisnya. Padahal, kalau saja saya bisa mengendalikan emosi saya, mungkin saya bisa menyadarkan pihak-pihak yang menjadi provokator. Tapi saya rasa saat ini belum bisa. Saya putuskan keluar dari grup whatsapp angkatan saya.
Saya pun punya sudut pandang. Hak saya sebagai makhluk sosial untuk menyampaikan sudut pandang saya terhadap orang-orang yang protes ini.
Mereka yang bicara tanpa beban, lupa, bahwa masih ada sebagian dari kita yang masih harus berjuang karna posisi yang belum aman.
Mereka yang sibuk membanding-bandingkan, gak mikirin, masih ada teman-teman yang tulus bekerja untuk membahagiakan orang tuanya.
Mereka yang banyak menuntut, gak memandang, ada beberapa teman kita yang sudah berkeluarga dan harus berkorban untuk anak isterinya.
Mereka yang selalu menyalahkan, gak belajar dari beberapa teman kita yang sudah lebih lama merasakan pengalaman yang buruk. Keyakinan akan ada kebaikan, menguatkan nyali untuk meneruskan ini.
Mereka selalu protes, mencaci, dan menyalahkan. Kenapa? karna ego dan kepentingan masing-masing.
Bersamaan dengan marah nya saya hari ini, kawan saya mengalami kondisi yang sama. Saya minta izin mengcapture personal message BBM mas Reza.
Hari ini emosi saya tidak terbendung. Kondisi saya lagi shaum memaksa saya meninggalkan segala kerusuhan yang tidak ada habisnya. Padahal, kalau saja saya bisa mengendalikan emosi saya, mungkin saya bisa menyadarkan pihak-pihak yang menjadi provokator. Tapi saya rasa saat ini belum bisa. Saya putuskan keluar dari grup whatsapp angkatan saya.
Saya pun punya sudut pandang. Hak saya sebagai makhluk sosial untuk menyampaikan sudut pandang saya terhadap orang-orang yang protes ini.
Mereka yang bicara tanpa beban, lupa, bahwa masih ada sebagian dari kita yang masih harus berjuang karna posisi yang belum aman.
Mereka yang sibuk membanding-bandingkan, gak mikirin, masih ada teman-teman yang tulus bekerja untuk membahagiakan orang tuanya.
Mereka yang banyak menuntut, gak memandang, ada beberapa teman kita yang sudah berkeluarga dan harus berkorban untuk anak isterinya.
Mereka yang selalu menyalahkan, gak belajar dari beberapa teman kita yang sudah lebih lama merasakan pengalaman yang buruk. Keyakinan akan ada kebaikan, menguatkan nyali untuk meneruskan ini.
Mereka selalu protes, mencaci, dan menyalahkan. Kenapa? karna ego dan kepentingan masing-masing.
Bersamaan dengan marah nya saya hari ini, kawan saya mengalami kondisi yang sama. Saya minta izin mengcapture personal message BBM mas Reza.
Komentar
Posting Komentar